BANJARMASIN – Dalam upaya membangun lingkungan yang lebih sehat dan bersih, dialog publik bertema ‘Banjarmasin Peduli Kawasan Tanpa Rokok’  berlangsung di Wetland Square  Banjarmasin, Sabtu (2/11)

Haji Mukhyar dan Awan Subarkah menekankan bahwa penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) bukan hanya sekadar aturan, tetapi upaya meningkatkan kesadaran dan membentuk budaya hidup sehat.

Ia menyatakan bahwa kawasan tanpa rokok sangat penting untuk menjaga kesehatan generasi muda sekaligus menciptakan lingkungan yang nyaman bagi seluruh warga.

“Langkah ini penting demi generasi yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih bersih untuk semua,” jelasnya.

Senada, Awan mengajak anak muda untuk berperan aktif mendukung kawasan tanpa rokok, baik dengan berhenti merokok maupun menyebarkan informasi tentang bahaya merokok.

“Anak muda harus bisa menjadi agen perubahan, bukan hanya peduli pada diri sendiri, tetapi juga pada lingkungan dan orang lain,” tekannya.

Dialog publik ini disambut positif oleh peserta dari berbagai kalangan, mulai dari perwakilan sekolah, organisasi masyarakat, hingga komunitas peduli lingkungan.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sekitar 16,85% anak usia 10-18 tahun di Banjarmasin adalah perokok aktif, dan meskipun pada 2024 angka ini turun menjadi 10,7%, upaya untuk menurunkannya lebih jauh masih sangat diperlukan.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda, impian menjadikan Banjarmasin sebagai kota yang bebas asap rokok semakin nyata dan bisa segera terwujud.

Source: https://amnesia.id/pentingnya-kawasan-tanpa-rokok-di-banjarmasin-mukhyar-awan-anak-muda-agen-perubahan/